Orang yang biasa
minum air putih cenderung akan memiliki jantung yang sehat. Tetapi memang,
kalau minum air putih jangan diselingi minuman lainnya karena justru akan
membahayakan jantung mereka. Lalu, sebaiknya berapa banyak air yang harus
diminum? Anda ingin terhindar dari serangan jantung? Minumlah air sebanyak
mungkin, dan kurangi yang lainnya. Begitulah yang dikatakan para peneliti.
Para peneliti di
Universitas Linda Loma di California menemukan bahwa orang yang sedikitnya
minum lima gelas air putih sehari akan berkurang kemungkinan meninggal karena
serangan jantung dibanding mereka yang hanya minum kurang dari dua gelas air
per hari. Sebaliknya, mereka yang minum banyak cairan lainnya kemungkinan akan
meninggal karena serangan jantung dibandingkan mereka yang jarang minum. Bahkan
wanita yang jarang minum selain air putih akan dua kali lipat risikonya menuju
kematian.
Hasil ini
berdasarkan survei gaya hidup yang dikirimkan pada orang yang tinggal di
California di tahun 1976. Analisa ini datang dari 8.280 pria dan 12.017 wanita
yang berusia 38 tahun atau lebih di tahun 1976. Penulis penelitian yang
dipimpin Dr. Jacqueline Chan, mengikuti partisipan selama enam tahun dan
mencatat tingkat penyakit jantung koroner mereka. Sebanyak 246 responden
meninggal karena penyakit jantung selama pengamatan itu.
Chan dan timnya
menemukan bahwa wanita yang minum lebih dari lima kali delapan ons gelas air
setiap hari akan 41% lebih rendah meninggal karena serangan jantung selama
penelitian dibandingkan mereka yang minum kurang dari dua gelas air per hari.
Bagi pria yang minum air lebih banyak, maka risikonya menurun hingga 54%.
Tetapi kalau dilihat dari minuman yang lain, seperti kopi, teh, jus, susu dan
alkohol, maka risikonya kebalikannya. Wanita yang mengkonsumsi lebih dari dua
kali akan mempunyai risiko serangan jantung yang lebih tinggi. Para peminum
selain air putih di kalangan pria terkait dengan peningkatan 46% risiko
kematian karena serangan jantung.
Menurut Chan, kalau
orang minum air putih, maka akan terserap dalam darah, dan mengurangi
terjadinya penebalan di darah. Hal ini akan mengurangi pembekuan darah yang
mengakibatkan serangan jantung. Sedangkan cairan lainnya justru dapat
mempertebal darah, karena dengan maksud untuk mencerna, mereka butuh untuk
memasukkan konsentrasi partikel yang sama pada darah. Jika ingin dicerna, makan
cairan perlu dicairkan, dan air ditarik ke dalam usus dari darah. Itulah
sebabnya di aliran darah tidak terjadi kelancaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar